Sabtu, 11 Februari 2012

Barokah di Pagi Hari

Banyak peluang besar disia-siakan kalau kita suka tidur pagi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berdoa agar Allah memberkahi umatnya di pagi hari. Karena itu, kita perlu tahu rahasia untuk mendapatkan berkah waktu pagi.

 

Di Tanah Arab, kami sering memperhatikan jarang toko yang buka pada pagi hari, sekitar jam 7 pagi.
Karena kebanyakan toko di sana buka sampai larut malam. Padahal sebagian warga ada yang mencari kebutuhan di pagi hari. Semisal sarapan, sayuran dan lauk lainnya. Yang perlu diingat, berdagang di pagi hari
sungguh penuh barokah (berkah) sebagaimana dibuktikan dalam kisah sahabat mulia berikut.
Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Apabila mengirim peleton pasukan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya di waktu pagi. Sahabat
Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya pada pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan
dia adalah Shokhr bin Wada’ah. (HR Abu Daud No. 2606, Tirmidzi No. 1212, shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani)
Oleh: USTAD MUHAMMAD ABDUH TUASIKAL

(Beliau tamatan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan saat ini sedang menyelesaikan studi S2 spesialisasi Polymer Engineering di Jami'ah Malik Su'ud (King Saud University) di Riyadh KSA.)


Banyak peluang besar disia-siakan kalau kita suka tidur pagi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berdoa agar Allah memberkahi umatnya di pagi hari. Karena itu, kita perlu tahu rahasia untuk mendapatkan berkah waktu pagi.

 

Di Tanah Arab, kami sering memperhatikan jarang toko yang buka pada pagi hari, sekitar jam 7 pagi.
Karena kebanyakan toko di sana buka sampai larut malam. Padahal sebagian warga ada yang mencari kebutuhan di pagi hari. Semisal sarapan, sayuran dan lauk lainnya. Yang perlu diingat, berdagang di pagi hari
sungguh penuh barokah (berkah) sebagaimana dibuktikan dalam kisah sahabat mulia berikut.
Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Apabila mengirim peleton pasukan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya di waktu pagi. Sahabat
Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya pada pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan
dia adalah Shokhr bin Wada’ah. (HR Abu Daud No. 2606, Tirmidzi No. 1212, shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani)

Empat Pelajaran Penting
Beberapa pelajaran penting bisa kita petik dari sepenggal kisah Shokr.
Pertama, perhatian pada ajaran Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam akan menuai berkah.
Lihatlah bagaimana Shokr Al Ghomidi Radhiyallahu
‘anhu, beliau bisa meraup berkah
hanya karena mengamalkan hadits Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak
melihat dulu, apakah sabda beliau memang
benar sudah terbukti, mujarab, atau menunggu
penelitian ahli akan hal itu. Sahabat
mulia tersebut hanya bersikap ‘sami’na wa
atho’na’, dengar dan langsung taat. Lain halnya
dengan kita, ketika mendengar hadits
Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam beribu
pertanyaan siap dilontarkan. Mengesankan
sikap tidak percaya. Ah, masak iya? Apa
sudah sesuai penelitian dokter?
Senasib dengan sikap semacam ini adalah
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Jika seekor lalat jatuh di tempat minum salah
seorang di antara kalian, maka celupkanlah
seluruh bagian lalat tersebut. Lalu buanglah
lalat tadi. Karena di salah satu sayapnya
terdapat penawar dan sayap lainnya adalah
racun.” (HR. Bukhari No. 5872)
Banyak sikap skeptis yang dilontarkan,
tujuannya untuk mengingkari hadist yang
kurang logis. Orang yang benar beriman
pada Allah dan Rasul-Nya, tentu merespon
baik dan mentaati. Ditambah lagi penelitian
terkini dari pakar menunjukkan benarnya
sabda beliau ini. Dan Rasul tentu saja sebagaimana
disebutkan dalam ayat (yang
artinya), “Dan tiadalah yang diucapkannya
itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS.
An Najm: 3-4)
Kedua, waktu pagi adalah waktu penuh
barokah.
Sampai-sampai para ulama menghabiskan
waktu pagi tersebut untuk berdzikir dan
beramal sholeh. Jika tidak berdzikir, maka
aktivitas di hari itu bisa jadi kurang bersemangat.
Sebagaimana hal ini dibuktikan
oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Lihat
Al Wabilush Shoyyib karya Ibnul Qayyim
Ketiga, barokah waktu pagi bisa dimanfaatkan
dengan berpagi-pagi mencari rezeki.
Anda bisa perhatikan apa yang dibuktikan
oleh Shokr bin Wada’ah. Beliau jadi kaya raya
karena benar-benar memanfaatkan waktu
tersebut. Anda kurang yakin? Buktikan dulu
dengan dasar mengamalkan hadist ini. Ingat,
bukan sebatas untuk coba-coba.
Keempat, hadits ini juga menunjukkan
mustajabnya doa Rasul Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, jadilah waktu pagi adalah waktu
penuh berkah.
Dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh At Tirmidzi
(3: 305) disebutkan bahwa karena perhatian
Shokr Al Ghomidi pada ajaran Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam untuk memanfaatkan
waktu pagi dan mustajabnya doa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang
memanfaatkan waktu pagi, akhirnya Shokrseorang
pedagang menjadi kaya raya.

Tips
Cara untuk meraup berkah di pagi hari
adalah tidak begadang hingga larut malam.
Jika kita memiliki toko atau warung, sebaiknya
tutup lebih awal, sehingga kita bisa benarbenar
memanfaatkan waktu pagi. Apalagi
jika barang yang ditawarkan oleh toko atau
warung tersebut dibutuhkan oleh banyak
orang di pagi hari.
Selamat mencoba, dan dapatkan bonusnya.
Semoga Allah senantiasa memberkahi
setiap usaha kita. Wallahu waliyyut taufiq.
[@ Riyadh, KSA] PM

Sumber: Artikel Majalah Pengusaha Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar