Selasa, 16 Desember 2014

MUSIM HUJAN, YUK KITA RONDA!



Oleh Rahmat Subekti
Staf prakirawan Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung

Ronda merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang sangat baik dan bermanfaat. Pada umumnya masyarakat mengenal kegiatan ronda berfungsi untuk menjaga keamanan lingkungan dari tindak kejahatan seperti pencurian atau preampokan. Selain itu, ronda juga dimafaatkan oleh masyarakat untuk saling bertemu dan mengeratkan kebersamaan antar warga. Namun diantara fungsi – fungsi ronda, ada satu fungsi yang tampak terabaikan oleh masyarakat. Apa itu? Yaitu ronda untuk mewaspadai potensi banjir dan banjir bandang pada musim hujan.

Fungsi ini tampak terabaikan karena di saat hujan turun, khususnya hujan di malam hari, masyarakat biasanya lebih memilih untuk berada di dalam rumahnya, sedangkan kegiatan ronda ditinggalkan. Disamping itu juga karena fasilitas untuk mendukung kegiatan ronda ketika hujan turun belum ada, seperti jas hujan/payung untuk yang bertugas ronda dan pos ronda yang belum nyaman untuk dinas ronda di saat musim hujan. Bila melihat pentingnya fungsi ini, ronda di saat musim hujan baik untuk tidak diabaikan. Ketika malam hari umumnya masyarakat tidak siap bila terjadi bencana sebab waktu tersebut merupakan saat – saat masyarakat sedang istirahat/tidur. Mengambil pelajaran dari kejadian – kejadian yang telah lalu, banjir atau bencana lain yang sampai menimbulkan korban jiwa umumnya di malam hari. Sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan untuk memperkecil kerugian akibat bencana, untuk  itu ronda pada musim hujan baiknya tetap dijalankan.
Banjir erat kaitannya dengan musim hujan
Banjir memiliki kaitan erat dengan musim hujan. Meskipun bukan sebagai satu – satunya faktor penyebab banjir, tapi saat musim hujan datang memerlukan perhatian akan adanya potensi bencana banjir. Curah hujan yang turun bila tidak teralirkan dengan baik di permukaan tanah atau sungai, juga bila tidak terserap dengan baik ke dalam tanah, maka itu sangat berportensi untuk terjadi banjir. Bencana banjir dapat terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di beberapa kota banjir menjadi masalah serius yang sulit untuk ditanggulangi. Bencana ini dapat menimbulkan kerugian yang tidak kecil. Apalagi banjir bandang dengan arusnya yang kuat, dapat menghanyutkan benda ataupun manusia.
Riwayat kejadian bencana banjir di suatu daerah dapat dijadikan acuan sebagai peta daerah yang digiatkan untuk ronda di saat musim hujan. Begitu juga daerah – daerah yang berada di dekat sungai atau yang berada di perbukitan/pegunungan. Jika malam hari turun hujan atau siang/sore hari turun hujan lebat atau hujan dengan  durasi waktu yang lama, masyarakat perlu waspada. Ronda dapat menjadi salah satu sistem peringatan dini. Sehingga orang yang sedang bertugas ronda dapat segera memberi tahu warga yang lain akan adanya potensi banjir datang ke wilayahnya.
Bentuk kerjasama masyarakat dan pemerintah
Kegiatan ronda saat musim hujan ini juga merupakan bagian dari bentuk kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Karena permasalahan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Setiap elemen sudah seharusnya saling bahu membahu untuk mengurangi resiko akibat kejadian bencana. Bencana tidak dapat dicegah, namun resiko bencana dapat diminimalisir.
Selain untuk mewaspadai potensi banjir dan banjir bandang, ronda juga untuk mewaspadai potensi tanah longsor. Daerah di perbukitan/pegunungan, saat hujan turun lebat atau hujan dengan durasi yang panjang sangat berpotensi untuk terjadi tanah longsor. Bila tanah longsor tersebut terjadi di malam hari dan tidak ada yang mengetahuinya, maka dapat menimbulkan kerugian dan korban jiwa.
Tentunya ronda saat musim hujan ini bukan menjadi solusi tunggal untuk mewaspadai banjir atau tanah longsor. Banyak hal yang hendaknya dilakukan untuk mencegah banjir dan tanah longsor terjadi. Seperti menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan sungai, membersihkan saluran – saluran drainase dari sampah yang menyumbat, dan menjaga kelestarian hutan dan pegunungan. Kerjasama dari setiap elemen pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Kepedulian kita bersama akan sangat membantu dan bermanfaat bagi kita semua.

Rabu, 09 Mei 2012

Bait Sya’ir yang membuat Al-Imam Ahmad -rahimahullaah- menangis


Dikisahkan, ada seseorang yang mendatangi Al-Imam Ahmad dan bertanya kepada beliau, “Wahai Imam, bagaimana menurut anda mengenai sya’ir ini?
Beliau menjawab, “Sya’ir apakah ini?” di mana orang tersebut membaca sya’ir berikut

Kamis, 03 Mei 2012

Ciri-ciri Bilangan Habis Dibagi

Bilangan habis dibagi tidak berarti hasil pembagiannya sama dengan 0 tapi hasil pembagiannya merupakan bilangan bulat.

Sabtu, 11 Februari 2012

Barokah di Pagi Hari

Banyak peluang besar disia-siakan kalau kita suka tidur pagi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berdoa agar Allah memberkahi umatnya di pagi hari. Karena itu, kita perlu tahu rahasia untuk mendapatkan berkah waktu pagi.

 

Di Tanah Arab, kami sering memperhatikan jarang toko yang buka pada pagi hari, sekitar jam 7 pagi.
Karena kebanyakan toko di sana buka sampai larut malam. Padahal sebagian warga ada yang mencari kebutuhan di pagi hari. Semisal sarapan, sayuran dan lauk lainnya. Yang perlu diingat, berdagang di pagi hari
sungguh penuh barokah (berkah) sebagaimana dibuktikan dalam kisah sahabat mulia berikut.
Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Apabila mengirim peleton pasukan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya di waktu pagi. Sahabat
Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya pada pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan
dia adalah Shokhr bin Wada’ah. (HR Abu Daud No. 2606, Tirmidzi No. 1212, shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani)

Utsman bin Affan Khalifah yang Terzalimi

February 2, 2012  //  Kisah Nyata, Kisah Sahabat Nabi  //
Artikel: kisahmuslim.com


Beliau adalah Abu Abdillah Utsman bin Affan bin al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada kakek keempat yaitu Abdu Manaf, di masa jahiliah beliau dipanggil Abu Amr namun tatkala dari istri beliau yaitu Ruqayyah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terlahir seorang laki-laki yang diberi nama Abdullah lalu beliau berganti menjadi Abu Abdillah, dan beliau masyhur dengan julukan dzu nurain (pemilik dua cahaya).
Di masa jahiliyah Utsman bin Affan adalah seorang yang terpandang dan dimuliakan oleh kaumnya. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat pemalu, hartawan, dan pemilik petuah yang didengar. Karena itulah ia sangat dicintai dan dimuliakan oleh kaumnya. Ia tidak pernah sujud kepada sebuah patung pun, tidak pula berbuat keji, tidak pernah meminum khamar baik sebelum maupun setelah Islam. Utsman bercerita, “Aku tidak pernah bernyanyi, tidak pula panjang angan-angan, aku pun tidak pernah menyentuh dzakarku dengan tangan kananku setelah aku gunakan tangan itu untuk membai’at Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, aku tidak pernah minum khamar di masa jahiliah maupun setelah Islam.”

Jumat, 10 Februari 2012

Dzikir Petang Hari


Dzikir Dibaca di Waktu Petang
(Antara ‘Ashar hingga terbenam matahari)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً
Aku duduk dengan kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala mulai dari shalat ‘Ashar hingga matahari tenggelam lebih kusukai dari empat budak keturunan Isma’il yang dimerdekakan.”[1]

Bacaan dzikir petang hari:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)[2]

Dzikir Pagi Hari

Seorang muslim sangat butuh pertolongan dan perlindungan Allah setiap harinya. Sebagai pembuka dzikir di shubuh atau pagi hari, sangat baik sekali jika seseorang mengamalkan dzikir pagi berikut ini. Keutamaan dzikir pagi amatlah banyak, di antaranya akan lebih memperlancar aktivitas di hari tersebut. Moga Allah mudahkan untuk mengamalkan dzikir ini.

Dzikir Dibaca di Waktu Pagi
(Antara Shubuh hingga matahari terbit)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ
Aku duduk dengan kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala mulai dari shalat Shubuh hingga matahari terbit lebih kusukai dari empat budak keturunan Isma’il[1] yang dimerdekakan.”[2]

Berikut bacaan dzikir pagi:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)[3]